Wariwaa memiliki arti: Wari: adik dan Waa: kakak, jadi wariwaa adalah adik kakak
Terbentuknya adat wariwaa, Adanya unsur tolong menolong. Berdasarkan cerita, bahwa pada saat itu ada rencana pembunuhan yang dilakukan oleh marga Tomatala terhadap Marga Pesireron di sebuah gunung & diketahui oleh marga Pariama.
Saat itu juga marga Pariama memberikan pemahaman kepada marga Tomatala untuk jangan membunuh marga Pesireron, tetapi marga Tomatala bersikeras, ingin tetap melakukan pembunuhan tersebut. Sehingga marga Pariama mengumpulkan semua masyarakatnya untuk menyerang marga Tomatala. Perdebatan antara tiga marga ini diakhiri dengan angkat sumpah dengan simbol tiga buah batu yang diletakan berbentuk tungku (tempat orang memasak pada zaman dahulu) antara marga Tomatala, Pesireron dan Pariama. Tempat ini disebut tiga tungku.
Masyarakt Kamarian menganggap wariwaa sebagai hal yang sangat sakral yang justru memiliki kekuatan yang digunakan sebagai dasar hukum adat-istiadat yang telah ditetapkan oleh para leluhur dan tetap berlaku hingga saat ini. Secara umum digambarkan bahwa adat kamarian memiliki beberapa kelompok marga-marga atau marga-marga yang mempunyai hubungan Wariwaa (adik-kakak) terdiri dari dua marga atau juga ada tiga marga atau marga yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Sedangkan untuk carita mengenai Wariwaa dari berbagai sumber, akan tetapi bisa di rubah untuk yang SEBENARNYA,
maaf, jika penulisan ini SALAH
Hak cipta © 2022, Kamarian